Perjalanan Menulis Selama 2024, Apa yang Telah Dilakukan?
Daftar Isi
Saking bahagianya, kadang saya berpikir bahwa tahun 2024 berjalan sekejap mata. Padahal, cukup banyak yang sudah saya lakukan. Mulai dari yang bikin seneng, sampai kesalahan-kesalahan dan kesalahpahaman yang bikin nangis.
Dalam tulisan ini, saya mencoba merefleksikan diri untuk hal-hal yang sudah terjadi selama 2024, khususnya berkaitan dengan kegiatan menulis.
Jujur, kalau karya berupa buku, baik fisik maupun digital, saya belum menelurkannya sama sekali di 2024. Sedangkan pada tahun 2023, saya menerbitkan dua buku sekaligus, yaitu buku "Termotivasi Tanpa Dimotivasi" dan buku digital "Menerima Masa Lalu yang Menyakitkan".
Akan tetapi, pada tahun 2024, saya produktif pada hal-hal lain. Bahkan, dapat dibilang di paruh kedua tahun ini, saya mendapatkan lebih banyak hal daripada 'sekadar' menerbitkan buku seperti tahun sebelumnya.
Memberanikan Diri Menerbitkan Tulisan ke Media
Meskipun sudah mengenal dunia blogging dan tulis-menulis sejak SMP (sekitar 10 tahun lalu), saya belum pernah mengirim tulisan ke media yang memiliki kurasi ketat. Meskipun keinginan tersebut sudah ada sejak lama, tetapi hal tersebut baru berani saya lakukan di 2024.
Pertengahan tahun, ketika masih menjadi asisten peneliti di Prospect Institute, di sela-sela waktu saya menuliskan artikel untuk dikirim ke Mojok. Setelah beberapa kali mencoba, beberapa tulisan saya bisa masuk ke Terminal Mohok dan salah satunya bisa tembus ke Mojok.co (laman utama yang dimiliki oleh Mojok).
Tentu, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya. Selain tulisan dapat dibaca oleh lebih banyak orang, pencapaian ini membuat saya semakin percaya diri. Ternyata, tulisan saya sudah memenuhi standar untuk masuk ke media.
Mendapatkan Penghargaan oleh Penerbit Trenlis
Setelah paruh pertama 2024 saya disibukkan oleh urusan akademik yaitu skripsi dan drama-drama lainnya dalam hidup, di paruh kedua akhirnya memberanikan diri untuk aktif kembali di Penerbit Trenlis. Saya ikut nimbrung grup nulis bareng dan akhirnya ikut mengirim tulisan.
Dua dari tiga tulisan yang saya kirim mendapatkan dua penghargaan berturut-turut dari Penerbit Trenlis dalam proyek antologinya. Pertama, esai berjudul "Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Puasa Media Sosial" yang mendapatkan penghargaan tulisan terbaik pada Oktober 2024. Kedua, esai berjudul "Tempat untuk Pulang: Menghadapi Keterasingan di Tanah" yang mendapatkan penghargaan tulisan terbaik kategori Ide Paling Menarik.
Kedua penghargaan tersebut membuat saya semakin percaya diri dan dikenal oleh lebih banyak anggota di komunitas. Tentu, ini peningkatan yang cukup positif dalam karir kepenulisan saya.
Perihal pencapaian ini juga saya ceritakan lebih lanjut melalui LinkedIn. Dapat dilihat di sini.
Membagikan Pengalaman Melalui Kelas dan Produk Digital Lainnya
Semenjak aktif mengirim artikel ke Mojok dan mendapatkan penghargaan di Penerbit Trenlis, saya leboh aktif membagikan pengalaman menulis di media sosial, khususnya Threads dan LinkedIn.
Khusus Threads, saya membuat tulisan pendek hampir setiap hari. Umumnya topik yang saya angkat mengenai kepenulisan dan pengembangan diri. Nah, dari sini, karena banyak yang penasaran, saya memberanikan diri untuk membuka kelas menulis.
Sampai saat ini, sudah dua kelas menulis yang saya telah laksanakan. Pertama, Kelas Menulis Esai yang saya adakan secara gratis. Kedua, Kelas Menulis Artikel Populer yang daya adakan secara berbayar dengan harga terjangkau. Saat ini, saya masih membuka pendaftaran Kelas Menulis Artikel Personal. Pendaftarannya hanya sampai 5 Januari 2024, bisa daftar di sini.
Selain itu, di penghujung 2024, saya membuat dua produk digital, yaitu "Template Outline untuk Penulis Produktif" dan "Daily Habits Tracker for (Productive) Writer".
Kelas-kelas yang ada dan produk digital yang sudah dibuat serta dinikmati oleh banyak orang tersebut kian membuat saya percaya diri.
Mencoba Menulis di Medium
Berbarengan dengan aktifnya saya di Threads serta membagikan pengalaman melalui kelas dan produk digital, saya juga mencoba platform menulis yang sedang ramai beberapa bulan terakhir, yaitu Medium.
Dalam satu bulan berlangganan platform tersebut, saya telah menghasilkan 16 tulisan. Artinya, setidaknya saya menulis satu tulisan dalam waktu dua hari. Jumlah ini merupakan salah satu rekor terbanyak saya dalam menulis. Padahal, selama menulis di blog pribadi, tidak pernah sesering itu.
Mungkin, hal tersebut disebabkan karena saya merasa nyaman dengan tampilan Medium. Selain itu, banyak anggota baru sehingga lebih semangat menulis.
Terlepas dari hal tersebut, saat ini saya jadi mempunyai kebiasaan menulis yang lebih bagus. Pengalaman menulis di Medium membuat saya lebih mudah dalam menelurkan ide dan menangkap ide-ide liar yang ada di sekitar.
Kesimpulan
Setelah lebih aktif di media sosial, khususnya Threads, saya semakin percaya diri untuk membagikan pengalaman selama menjadi penulis. Namun, ke-aktifan tersebut tentu bukan dilandasi hanya dengan viralitas saja, tetapi pengalaman dan pengetahuan yang dibangun tidak dalam waktu semalam.
Sebelum tulisan lolos ke Mojok, saya telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menulis di blog pribadi ini. Dan sebelum tulisan pendek saya viral di Threads, dulu saya sudah terbiasa menulis di Facebook dan mendapatkan banyak intensi dari netizen.
Pun, perihal menyelenggarakan kelas online dan membuat produk digital, bukan hal yang benar-benar baru bagi saya. Jadi, bisa dibilang 2024 adalah tahun yang membuat saya lebih memaksimalkan potensi diri, baik dalam hal menulis secara teknis maupun melatih otot berbagi saya dengan cara-cara kreatif.
Semoga di 2025 saya dapat menulis lebih banyak lagi dan terus membagikan hal-hal baik bagi pembaca.
Posting Komentar