Hidup
manusia itu memang unik. Satu individu dan individu lainnya memiliki pengalaman
yang berbeda-beda. Sekalipun saudara kandung bahkan kembar, pasti manusia
mengalami pengalaman yang berbeda dan hal tersebut membentuk dirinya dalam
memandang dunia.
Akan tetapi, dari sekian banyak
pengalaman tersebut, tidak semuanya baik. Dalam hidup, manusia terkadang akan
mengalami pengalaman-pengalaman yang kurang mengenakkan. Bahkan, beberapa dari
pengalaman kurang mengenakkan tersebut membekas cukup lama dan membentuk diri
seseorang dalam memandang sesuatu.
Fakta lain yang kurang
mengenakkannya adalah orang lain yang mengetahui pengalaman buruk individu
tersebut, cenderung me-labelling dengan stigma tertentu. Labelling
tersebut umumnya terjadi karena orang lain yang mencoba menilai individu
tersebut tidak mengetahui konteks lengkap sehingga kesimpulan yang diambil
cenderung sepihak dengan berdasar pada pandangan yang sempit.
Bagiku, seseorang itu tidak bisa dinilai semata dari masa lalunya. Sejahat apapun masa lalu seseorang, jika ketika berinteraksi dengan kita dia sudah menunjukkan perubahan baik dan tidak ada kecenderungan untuk berbuat jahat kepada kita, tidak ada untungnya untuk menghakimi masa lalu individu tersebut. Kita menyediakan ruang untuk orang lain agar percaya dengan dirinya sendiri dan berubah menjadi individu yang lebih baik.
Keyakinan ini berdasar pada kepercayaan bahwa setiap manusia itu berharga, terlepas dari apa yang dilakukan atau terjadi di masa lalu. Hal-hal kurang mengenakkan di masa lalu sudah lewat dan hanya perspektif tentangnya yang bisa kita ubah, bukan kejadiannya. Tanamkan dalam diri kita masing-masing bahwa setiap manusia punya masa kini dan masa depan yang berhak dia jalani dengan lebih baik dari masa lalunya.
Dalam kalimat lain, dapat kita ungkapkan bahwa satu pengalaman hidup tidak dapat menggambarkan satu kehidupan utuh seseorang yang sangat kompleks.
Tidak ada komentar: