Saya mengenal Coursera sekitar satu tahun lalu, ketika awal-awal masuk kuliah. Kalau tidak salah, saya mengenal kelas online ini dari kajian yang dibawakan oleh salah satu Ustadz di Yogyakarta. Beliau berkata kalau mencari ilmu di zaman sekarang itu mudah banget, bisa pakai Coursera. Bisa pakai yang gratis kalau mau tanpa sertifikat. Pun, pilihan kelasnya juga beragam.
Setelah mendengar hal tersebut,
saya jadi kepo, “Apa itu Coursera?”. Walaupun 'tanyaku terjawab sudah', tidak membuat saya
langsung bisa konsisten untuk menyelesaikan kelas di platform ini. Yang saya
ingat, waktu itu saya mengambil kelas yang masih berkaitan dengan program studi
saya. Pokoknya yang masih berbau sosial dan kemanusiaan. Pernah juga coba ambil
kelas tentang SDGs dan sejarah. Sayangnya, semua kelas tersebut tidak ada yang
bisa saya selesaikan.
Baru akhir-akhir ini, saya
tertarik kembali untuk mengambil kelas di Coursera dan bertekad menyelesaikannya.
Alasan pertama karena saya lagi butuh ilmu baru. Saya merasa
benar-benar haus illmu karena melihat teman-teman lain kok pada keren begitu,
makanya saya berniat upgrade diri. Alasan selanjutnya adalah saya
termotivasi oleh salah satu teman di PSdK yang telah menamatkan beberapa kelas
di Coursera dan dia tampilkan di LinkedIn. Pertanyaan yang muncul setelah
melihat hal tersebut adalah, “Kok bisa?”. Soalnya, setelah satu tahun lebih
mengenal platform ini, belum ada satu kelas pun yang telah aku selesaikan.
Dikarenakan ada suatu kepentingan
untuk chat dia, sekalian saya bertanya tentang bagaimana menyelesaikan kelas di
Coursera. Lebih tepatnya, kok bisa konsisten?
Biar kita sama-sama sama belajar, berikut sedikit tips dari dia agar bisa konsisten dalam menyelesaikan kelas di Coursera.
1. Pahami Silabus
Sebelum mengambil kelas, pastikan kamu sudah membaca silabusnya. Dengan membaca silabus, kamu dapat memahami kira-kira apakah kelas tersebut memang benar-benar cocok untukmu atau tidak. Selain itu, kamu juga bakal tahu video dan bacaan yang ada di kelas tersebut bisa diselesaikan dengan durasi berapa lama. Hal ini sangat berguna agar kita punya gambaran besar dengan tentang kelas yang akan diambil.
2. Sesuaikan dengan Jadwal
Seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, kamu bakal tahu perkiraan durasi yang akan dihabiskan pada suatu kelas jika sudah membaca silabus. Dengan ini, kamu bakal lebih mudah untuk mengatur jadwal kelas dengan aktivitasmu yang lain. Poin pentingnya, kamu harus tahu kapan kamu bisa menyediakan waktu untuk menyelesaikan kelas yang sudah diambil.
3. Jangan Terburu-buru
Alon-alon waton kelakon, walau pelan asal kesampaian. Artinya, jika perkiraan durasi kelasmu itu memang cukup lama, maka jangan terburu-buru. Ini kesalahan yang pernah saya lakukan. Karena ingin cepat-cepat selesai, langsung ngebut menyelesaikan materi yang sebenarnya dialokasikan untuk satu minggu. Sebenarnya nggak masalah juga, tetapi kalau asal ngebut dan materinya nggak masuk ya percuma.
Ya, sebenarnya hanya tiga tips
itu. Namun, poin pentingnya kita harus benar-benar berminat dengan kelas yang
kita ambil dan bersedia meluangkan waktu untuk menyelesaikannya.
Akhir bulan Februari lalu, saya
memutuskan untuk mengambil kelas “Introduction to Personal Branding”. Saya
memang lagi butuh materi ini karena setelah sekian lama aktif di dunia digital,
belum ada tipping point yang saya dapat. Saya memang lagi benar-benar
butuh ilmunya. Selain itu, durasi kelas ini juga tidak terlalu panjang, makanya
saya ambil. Tidak membutuhkan waktu lebih dari jam per minggunya untuk
menyelesaikan kelas ini.
Long story short, saya menikmati kelas tersebut
melalui video dan bacaan yang ada. Saya merasa enjoy mungkin karena
memang materinya masih cukup dasar. Beberapa bagian berguna untuk me-refresh
pengetahuan yang sudah saya miliki sebelumnya. Pada akhirnya, hanya dalam tiga
hari, saya berhasil menyelesaikan semua materi dan penugasan dalam kelas
tersebut tanpa mengurangi tingkat pemahaman. Sehari setelahnya, saya membagikan pencapaian tersebut di LinkedIn.
Salah satu hal yang saya dapat
dari Course tersebut adalah everyone has a gift to give. Setiap orang, siapapun
itu, pasti punya sesuatu yang bisa dibagikan. Tidak memandang jenjang karir,
pasti ada suatu hal yang bisa kita bagikan untuk orang lain. Melalui statement
ini pula, saya juga jadi semakin yakin untuk terus memproduksi konten baik
di media sosial dan blog. Tidak perlu menunggu ‘sukses’ untuk berbagi.
Kalau kamu juga ingin belajar
tentang dasar-dasar personal branding, saya merekomendasikan kelas yang
diadakan oleh University of Virginia ini. Bagi saya sendiri, cukup menambah insight-insight
baru dan merapikan pola pikir tentang bagaimana membangun personal branding.
Dikarenakan saya merasa puas
setelah menyelesaikan kelas di Coursera, saya ingin mengambil kelas lagi.
Selanjutnya, saya ingin mengambil kelas yang membahas tentang marketin. Masih
menunggu pengumuman financial aid (semacam beasiswa, jadi kita dapat kelas
full akses termasuk sertifikat secara gratis) dari Coursera yang diestimasikan pengumumannya
sekitar dua minggu setelah pengajuan. Jika saya berhasil mengajukan financial
aid dan memang banyak yang berminat dengan bahasan ini, maka akan saya buatkan
tulisan terkait itu.
Belajar di era digital itu sangat
mudah. Jadi, jangan sia-siakan kesempatan selagi masih banyak waktu luang dan
tenaga masih prima. Cheers!
Wah alhamdulillah udah satu course, semoga bisa konsisten terus pak
BalasHapusSalam warga bagi bagi materi
Aamiin, terima kasih warga materi 👍🏻
HapusUdah dapat tipsnya, udah dapat course nya, tinggal ngumpulin niatnya 🙏
BalasHapusSemangat menimba ilmu Destrii 🥳
Hapus